Konsep lembaga kepolisian dalam tatanan kenegaraan telah ada sejak masa lampau. Dalam perkembangannya Kepolisian Negara Republik Indonesia mengalami perubahan seiring dengan perjalanan bangsa dan negara Indonesia. Namun identitas Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai satu aparatur pemerintah pelayan, pelindung dan penegak hukum tidak pernah dan tidak akan lekang oleh waktu. Proses perjalanan sejarah Polri inilah yang dapat dinikmati oleh pengunjung di ruangan ini melalui teks, foto, dokumen, dan benda koleksi lainnya.
Tidak banyak yang dapat memahami kehidupan seorang polisi dalam kesehariannya. Cakupan area tugas dan berbagai macam tantangan yang dihadapi secara langsung dan tidak langsung akan membentuk karakter yang khas seorang polisi. Pada ruang ini akan diperlihatkan narasi tentang pahlawan-pahlawan Polri, bagaimana dedikasi seorang anggota Polri, serta suka duka seorang polisi yang bertugas pada area-area yang banyak orang tidak mengharapkannya.
Perkembangan kejahatan sejalan dengan perkembangan mansyarakat itu sendiri. Semakin tinggi peradaban mansyarakat maka akan semakin tinggi modus operandi tindak kejahatan itu sendiri. Berbagai bentuk kejahatan yang terjadi dalam masyarakat (kejahatan Internasional kejahatan sosial, kejahatan ekonomi, terorisme, dan sebagainya) akan disajikan dalam ruang ini. Di ruangan ini pengunjung akan mendapatkan gambaran bagaimana Kepolisian Negara Republik Indonesia menangani setiap kejahatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Tugas kepolisian yang khas, memerlukan peralatan khusus dalam melaksanakan tugas dalam rangka penegakan hukum. Peralatan-peralatan khusus tersebut merupakan salah satu dari berbagai jenis koleksi di Museum Polri. Koleksi peralatan tersebut dapat memberikan gambaran bagaimana peranan perkembangan teknologi dalam mendukung, membantu, dan dimanfaatkan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Pasang surut Kepolisian Negara Republik Indonesia juga dipengaruhi dengan gaya kepemimpinan dan kepribadian pemimpinnya. Sikap dan pribadi pemimpin dalam memimpin merupakan hal yang dapat dipelajari dan dianalisa untuk dimanfaatkan oleh generasi penerus. Budaya, tradisi, kebiasaan, peraturan, dan kebijakan senantiasa mempengaruhi dan menjadikan seorang pemimpin menjadi unik dan khas. Ruangan ini didedikasikan kepada para mantan pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan disajikan gambaran para pemimpin Kepolisian Negara Republik Indonesia yang telah banyak memberikan warna untuk organisasi Polri.
Simbol dan kesatuan adalah merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Simbol merupakan atribut yang menandakan seseorang berada pada suatu status tertentu yang dapat menjadi kebanggaannya dan didapat dari suatu perjuangan dan usaha. Sedangkan kesatuan merupakan kumpulan orang yang melaksanakan tugas yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam ruang ini akan disajikan berbagai macam pangkat dan lambang kesatuan serta pakaian seragam termasuk atributnya dari masa ke masa.
Perang melawan terorisme tidak hanya menjadi agenda utama dari pemerintah Indonesia, namun sudah menjadi salah satu agenda wajib seluruh pemerintahan negara di dunia. Di Indonesia perang melawan terorisme tidak hanya dilakukan dengan penegakan hukum saja, namun melibatkan multisektor, salah satunya melalui museum. Museum Polri mendedikasikan ruang ini untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan bahaya dari terorisme dan gerakan radikal melalui koleksi foto, serpihan bom dan barang bukti kasus terorisme yang pernah terjadi di Indonesia. Koleksi-koleksi tersebut akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya terorisme yang berupaya menebar rasa takut dengan tujuan meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mari lawan dan tunjukkan bahwa kita tidak takut dengan terorisme.
Ruang ini diperuntukkan kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dan negara. Pengenalan sejak dini pada anak-anak tentang tugas dan fungsi Polri dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Anak-anak akan dibawa dalam alam seakan mereka menjadi petugas polisi sungguhan, menjadi penyidik (detektif), petugas Samapta, dan petugas patrol. Melakukan pencarian jejak, petunjuk, dan mencoba belajar menjadi seorang penyidik. Disamping itu masih banyak permainan interaktif lainnya, buku-buku pengetahuan dan aktivitas bermain sambal belajar lainnya.
Proses pengungkapan suatu kasus kejahatan tentu memiliki tahapan dan metode tersendiri, dan setiap kasus memiliki ciri khasnya masing-masing. Barang bukti yang didapatkan petugas dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) merupakan kunci untuk memecahkan setiap kasus yang terjadi dan hal tersebut harus dapat dibuktikan secara profesi dan ilmiah. Pembuktian ilmiah terhadap barang bukti tersebut dilakukan di Laboratorium Forensik yang dikerjakan oleh para petugas yang professional dengan dukungan peralatan yang baik. Dengan ini tentu tidak sulit bagi Polri untuk menemukan kandungan sianida dalam secangkir kopi, bukan?